Stress Akibat Sang Idola

Sabtu, 31 Januari 2015

Pada akhir-akhir ini remaja Indonesia mengalami demam korea yang sangat menggemparkan dikalangan masyarakat. Hampir semua orang menggemari boybanddan girlband dari korea itu. Banyak sekali remaja-remaja Indonesia meniru gaya dari artis-artis korea mulai dari gaya pakaian, gaya hidup, dan lain sebagainya. Sehingga banyak remaja dan masyarakat meniru gaya hidup yang sering dilakukan oleh artis kore tersebut yang membuat ciri khas orang Indonesia hilang.
Beberapa bulan yang lalu boyband asal korea yang lagi naik daun dikalangan dunia SUPER JUNIOR atau sering disebut SUJU ini datang ke Indonesia yang di undang oleh salah satu stasiun televisi swasta untuk memeriahkan ulang tahun. Hal ini menggemparkan fans-fansnya yang ada di Indonesia terutama remaja perempuan. Banyak sekali remaja yang datang ke bandara, kehotel, ketempat persinggahanya untuk dapat bertemu kdengan idolanya tersebut sebelum pada konser yang akan digelar. Sebelum sang idola datang di bandara sudah banyak sekali fans yang telah menunggu untuk bertemu langsung denganya. Setelah SUJU datang dibandara banyak sekali fans yang telah histeris teriak-teriak, bernyanyi dengan penuh semangat untuk bertemu dengan sang idola tersebut.
Setibanya SUJU langsung menuju jalan keluar dari bandara menuju ke hotel penginapan yang telah disiapkan. Sepanjang jalan keluar bandara sudah dipenuhi fans-fans yang ingin sekali bertemu dengan personil-personil boyband ganteng itu. Pada saat jalan keluar menuju bus yang akan mengantarya kehotel tersebut banyak sekali fans-fans yang histeris yang didominasi perempuan ini teriak-teriak, melambai-lambaikan tangan supaya bisa menyentuh artis-artis ganteng tersebut.
Dari kunjungan boyband inilah timbul-timbul perilaku abnormal pada kalangan fans. Saya mendengar dari teman saya sendiri yang kebetulan bertetanggaan denga salah satu fans SUJU ini ia bernama Septi. Septi mengalami stress setelah pulang dari bandara karena waktu sang idola lewat sang idola tidak membalas senyum yang diberikan septi. Setelah pulang septi langsung mengurung diri dikamar sampai ia tidak masuk sekolah selama tiga hari gara-gara sang idola tidak membalas senyum yang diberikan septi. Hal seperti inilah yang perlu dijadikan prihatin pada remaja-remaja saat ini, yang sangat sensitive dan sangat labil terhadap sesuatu. Dia mengurung diri didalam kamar tidak mau keluar sampai beberapa hari yang membuat orang tuanya kebingungan begitu paparan dari teman saya. Begitulah kasus septi tetangga teman saya yang mengalami stress akibat dari kefanatikan terhadap sang idola.
Dari kasus seperti paparan diatas membuat banyak kalangan resah gara-gara hal sepele seperti itu dapat membuat orang stress. Selain kasus diatas masih banyak sekali remaja-remaja yang berperilaku abnormal dan stress akibat kefantikan terhadap sang idolanya. Sungguh tidak bisa dinalarkan bisa sampai seperti itu gara-gara tidak medapatkan balasan senyum dapat menyebabkan stress. Hal seperti kasus septi ini harus segera dihentikan dikalangan remaja supaya kefanatikan terhadap idola tidak mengakibatkan perilaku-perilaku abnormal dan stress bahkan sampai depresi. Kembali kepada peran orang tualah yang harus memberikan ajaran-ajaran yang dapat memeberikan pengertian terhadap hal seperti idola-idola yang anak-anak idolakan saat ini. Jangan sampai kita dan anak-anak kita nanti stress yang tidak berguna dan tidak penting sama sekali seperti itu.

0 komentar:

Posting Komentar